Tomcc

Kadang berbisik Penuh selidik Kadang berteriak Penuh sesak You hear everything I believe you can keep it But someday You share it to everyone Ku menangis dalam diam Kau tersenyum dalam tangisku Mereka tertawa Bagai ribuan jarum menusuk relung ini

Aku sendiri Dalam ruang hampa Sunyi, sepi, senyap Tak ada terang Tak ada ramai Terlebih, tak ada kamu Ku kira di sekap Ternyata mati

Berjalan menatap lurus ke depan Pikiranku kosong Di mana aku harus menemukanmu? Di mana aku harus menunggumu? Aku lelah berlari Sehingga aku berjalan Aku juga lelah berjalan Ingin berhenti Tapi aku takut Takut tak menemukanmu lagi Pikiranku berkecamuk Hatiku gundah gulana Mereka menyuruh berbalik Pergi Meninggalkanmu yang berlari Aku berperang dengan mereka Dan aku kalah Sudah saatnya aku pergi Sampai jumpa

Malam ini datang lagi Kau menemuiku, lagi Untuk kesekian kalinya Tiba-tiba kau berkata, “aku mencintaimu” Manis bukan? Aku pun selama ini juga mencintaimu Aku sudah jatuh akan pesonamu Aku sudah jatuh cinta padamu Tapi sayang, aku hanya jatuh dalam mimpi

Tahukah kau hal terburuk yang pernah aku alami? Ditinggalkan. Tahukah kau waktu terburuk yang pernah aku alami? Saat kau meninggalkanku. Tahukah kau tentang seseorang yang aku benci? Kau. Kau meninggalkanku saat bunga cinta itu bermekaran. Kau meninggalkanku saat sebelah sepatuku sudah kutemukan. Kau meninggalkanku saat jari-jari ini menemukan pasangannya. Kau meninggalkanku saat aku menemukan tempat bersandar. Kau meninggalkanku saat aku menemukan asal senyumku tiap pagi, siang, dan malam. Tahukah bahwa kau telah meninggalkanku disaat aku sudah di puncak kebahagiaan? Aku terpuruk hebat kala itu. Bunga itu tiba-tiba layu. Sebelah sepatuku hilang ntah kemana. Jari-jariku hanya bertautan satu sama lain. Sandaranku kembali pada dinding yang dingin. Senyumku hanya sekilas senyum palsu. Lambat laun aku sadar. Kehilanganmu bukanlah akhir dari hidupku. Datang dan pergi adalah hal yang wajar. Aku bisa meneruskan hidup tanpamu. Aku